Day 20: My Celebrity Crush [30 days writing challange]

 


Wow, cepet juga ya udah day 20.

Aku akan membahas my celebrity crush ku dari saat aku pertama kali punya celebrity crush - yang aku inget.

Jadi, bisa dibilang celebrity crush-ku yang pertama adalah Daniele Radcliff. ngga tau deh tulisannya gimana pastinya tapi ya intinya dia. Dia, Harry Potter-ku (2006). Sejujurnya dari aku nonton Harry Potter, aku tuh udah naksir berat sama Malfoy aka Tom Felton. Dia tuh kaya yang cakep, imut, nyebelin, gitu loh. Mana rambutnya dulu kek putih berkilau so prettyyy. Terus gayanya tengil, rese, sok iye. Tipikal anak-anak XXXP (MBTI). Funfact, aku termasuk yang ngeship Malfoy sama Hermione, ya! Enemies to lovers adalah my favorite trope! Aku dulu udah jadi penggemar Malfoy aka Tom Felton sejak day 1 aku bisa mengidentifikasi cowok ganteng, alias waktu kelas 1 SD. Cuma, kan perannya dia jadi lawannya Harry ya. Dia anak nakal yang tidak patut dicontoh dan digemari, jadi aku agak malu aja untuk mengakui aku suka Malfoy asf. Wkwkwkkw, jadi yang aku gembor-gemborin adalah Harry Potter "pacarku". Anak yang betahan hidup, hahaha.

Aku bahkan memahat namanya "Herri Poterr" di mejaku. "Herri Potterr dan Lala" gitu. Wkwkwkkwk.

Udahnya, aku naik kelas 2, aku masih cinta buta sama cowok fiksiku yang pertama alias si Harry Potter, sampe kemudian aku menonton Titanic. Im dead. Bisa ditebak, aku punya cowok fiksi baru. Guess who?

Cal.

Siapa itu Cal? Itu loh tunangannya Rose di Titanic. Yang ganteng, yang kaya, yang tukang ngatur. Aku dulu suka sama Cal karena rambutnya dia mirip Pangeran Dominic nya Erica di Princess and the Pauper, sih. Kaya menyenangkan aja gitu lihatnya. Dia cakep, rapi, bersih, teratur, tertata, kaya. Wkwkkwkw. Kalo dilihat tanpa memandang makna filmnya, Cal seems like apa ya ... husband material. Tapi semakin besar aku, Jack much better. Kita sedang membahas celebrity crushku ya bukan Jack vs Cal jadi, mari kembali ke topik.

Awalnya aku suka sama Cal. Karena secara objektif dia memenuhi standar suami secara umum, handsome and wealthy. Tapi setelah dilihat-lihat aku jadi lebih ngefans sama Jack karena ofc, Leonardo Di Caprio emang cakep pol waktu di Titanic! Cakep, muda, baik, rela mati demi aku mati di ranjang yang hangat ... hahahha ... aku nya sayangnya hanya berlaku untuk Rose DeWitt Bukater.

Next, kelas 3 seingetku aku masih kecintaan sama Titanic, sampe kelas 4SD aku agak terobsesi sama Final Destination. Seingetku Davon Shawa pernah jadi celebrity crushku tapi cuma sementara doang. Tidak separah obsesiku sama Titanic dan Harry Potter.

Habis itu aku pernah demen banget sama Edward Cullen alias Robert Pattinson karena nonton Twilight pas kelas 5. Bahkan kesukaanku sama Edward-Bella ini leads me to nyemplung ke dunia kaskus loh untuk beli novel twilight preloved di agan-agan kaskus.

Terus apalagi yaa? AHHH


Aku ingat.

My biggest-biggest-biggest-huge celebrity crush adalah LOGAN LERMAN.

Aku pernah ada di masa dimana aku sangat menyukai Percy Jackson yang mempertemukan aku sama Logan Lerman. Secakep ituuuu!
Bahkan ya, aku sampe kek .... ahhhh to much word to say. Waktu kelas 8 kerjaanku adalah nyobekin halaman majalah KawanKu! di perpustakaan sekolah yang ada muka Logannya. Sampe aku bikin kliping, sampe sekarang klipingnya masih ada. Terus aku bahkan sampe merayakan birthdaynya every year. Hafal nama anggota keluarganya dan segala macemnya. I k its so silly, tapi kek mana pula namanya suka banget?

Apa lagi ya?

Alex Pettyfier! Aku suka banget dia di Wild Child sama Emma Robberts. Kaya, awh, ini Alex Pettyfier loh kayanya aku tidak perlu menjelaskan. Dia udah jadi celeb crush semua abege di eranya?? Dia tuh sebelas dua belas sama Sam Claflin.

Tapi itu sih, list celebrity crushku yang paling-paling. Selebihnya ya paling mengagumi yang, "IHHH CAKEP BANGETTTT? AKU MAU NIKAH SAMA DIA" kaya Louis Patridge, terus untuk saat ini, Damien Hardung. Gitu-gitu ajasih. Mana aja yang cakep dah.

Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

I've spent my whole life judging Isabella Swan hanya untuk - pada akhirnya - kembali memuja her story. Lol! Actually, idk. Akukan memang punya fase-fase obsesi gitu, ya. Kadang Titanic. Kadang H2O. Kadang Twilight. Kadang it's Alice. Kadang Final Destination. I don't know how to explain, tapi clearly, It's a loop cycle of obsession gitu. And when I said, "When I love the character, I took them as my personality" , I mean it. I really mean it. Kemarin-kemarin mungkin aku sempet berada di fase Percy Jackson's Era dimana karakter favoritku adalah Annabeth Chase. Jadi aku menjadi Annabeth Chase. Lalu aku bertemu Evangelin Fox dan Jacks. Well, I love Donatella more sih daripada Eva. But I took the world's vibes as my personality in conclusion. Aku jadi cewe bunga yang suka apel. Kenapa? Ahahah, ini silly! Karena Jacks suka Eva si cewe bunga ceria dan dia suka apel.  Apakah ini saat yang tepat untuk mulai mempertanyakan kepribadianku yang milikku sendiri? Is...
Baca selengkapnya

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

 Selama ini, seengganya sampai aku SMA kelas 10, aku selalu ngira kalau semua orang emang punya warna sendiri dalam beberapa aspek kehidupannya. Misalnya, aku selalu punya 'warna' buat beberapa angka, huruf, kata, hari, bulan, semacam itu. Itu muncul aja gitu tiba-tiba, aku juga ngga sadar selama waktu-waktu tertentu. Paling kerasa ya cuma pas belajar aja, misal lagi belajar IPS (waktu SD) dan aku baca nama Van De Bosch. Aku lebih gampang ingat dia orang Belanda, karena namanya biru. Dan Belanda juga biru. Aku ngga tau kenapa ya. Mungkin karena huruf 'B' itu fit sama warna biru. Tapi ketika berdiri sendiri sebagai huruf 'B' kadang warnanya beda. Misalnya lagi, ketika ulangan, aku nggak suka nilai 100. Alasannya? Warnanya putih. Orang-orang nggak akan ngerti kenapa bisa angka 100 warnanya putih, tapi inside of my head, it's color is WHITE . Aku juga suka bingung sih karena kadang angka 1 itu bisa merah - ya walaupun memang paling fit sama warna putih sih - da...
Baca selengkapnya

the best micellar water so far!

Gambar
Aku berani bilang kalo aku lagi jatuh cinta dan amazed sama Micellar Waternya Marina yang pink! First of all,  aku udah nyoba beberapa Micellar Water. Ngga banyak tapi aku udah coba dari yang merk nya umum sampe yang merknya terkenal harganya murah. Aku akan cerita dulu tentang My "Micellar Water Journey"! Dulu, waktu SMA aku pakai Micellar Water Nivea yang ini: Aku inget harganya dulu itu hampir 50k, sekitaran Rp48000,- mungkin. Aku pakai ini dulu banget waktu SMA, saat skincare ku cuma sunscreen Emina dan lip balm baby lips/nivea blueberry lip butter. Em, review ku? Biasa aja. 7/10 lah. Kalo ditanya bersih apa nggak, kayanya sih bersih ya untuk ukuran pemakaianku pas SMA yang ga make make up dan mungkin nodanya di muka ya polusi ketemu keringet aja. Mungkin. Kaya masih ringan aja gitu kotorannya. Mungkin wkwkwk. Nah pemakaianku ini berlanjut sampai aku maba alias mahasiswa baru. Waktu aku udah mulai belajar dandan dan ke kampus dengan muka badut ku. Skincarenya ...
Baca selengkapnya