Manusia Paling Intrinsik

Fyi aja, aku nulis ini di jam 22:51 tertanggal 31 Desember 2025 alias dikit lagi 2026!

Situasinya adalah aku lagi bikin planner outline untuk 2026 dan sudah semestinya aku mengevaluasi juga gimana keberlangsungan hidupku di tahun 2025.

Sebenernya inti dari evaluasinya adalah aku menjalani 2025 dengan penuh demotivasi. Dan dari refleksi diri yang baru aja aku lakukan, aku menyadari kalau masalahku itu adalah aku kurang motivasi dan komitmen sama targetku. Selalu ada, "yaudah lah ngga papa" kalo ada target yang tidak tercapai. Tapi aku juga menyadari kalo ternyata aku ini emang manusia yang butuh motivasi dari dan untuk diriku sendiri. Bener-bener kayanya bio Instagramku adalah diriku: De-me-cracy = Dari aku, oleh aku, untuk aku.

Beberapa alasannya adalah, mungkin untuk contoh:

  • Usaha Lilin-ku

Bisa dibilang, usaha lilinku itu usaha ngga sengaja nyebur. Kenapa? Karena aku bahkan tidak pernah merencanakan usaha yang satu ini. Aku bikin lilin tadinya sekedar bagian dari proses eksplorasi aja, bukan yang bener-bener aku niatin, "Aku akan menjual lilin aromaterapi!" Karena malah usaha yang aku niatin dari dulu adalah usaha semacam baju atau aksesoris gitu. Malah, aku punya misi untuk usaha itu. Bumi, fast fashion, limbah, dan sebagainya itu. Aku bukan yang merancang usahaku untuk memecahkan masalah itu, sih, tapi lebih ke ... apa ya? Naikin awareness kali ya, dengan produkku yang diniatin dan diposisikan dengan branding tertentu gitu, buat ngajak orang-orang inget dan sadar, "Kita ngga harus loh punya baju segudang kalo kita punya printilan ini buat bikin yang biasa aja jadi ngga biasa!"

Tapi memang manusia bisa berencana, Tuhan yang menentukan. Di sinilah aku dengan usaha lilinku. Kenapa rencana usahaku ini ngga jalan? Bukan ngga jalan. Belum. Akan. Aku belum mantep sama skill-ku sendiri. Aku juga masih belajar dari desain, jahit, dan ilmu bisnis sendiri. Aku masih merangkak, guys.
  • Belajar Mandarin
Terus terang aja awalnya yang bikin aku tertarik belajar Mandarin adalah karena banyak dicari, dibutuhkan, dan karena aku lihat Twitter ada orang yang sharing pengalaman dia belajar Mandarin otodidak. Keren. Ternyata itu memungkinkan. Akhirnya aku coba belajar dengan niat memperluas peluang karir. Tapi seminggu dua minggu, niat itu cuma jadi niat. Aku lebih mudah putus asa dan aku demotivasi. Nggak juga nggak apa-apa deh, kayanya. Akhirnya aku seminggu ngga belajar. Kemudian aku mencoba untuk merubah niatku. Dari yang niatnya untuk kerja jadi untuk mencegah alzheimer, ternyata aku jadi lebih semangat. Dalam sebulan aku udah menguasai HSK 1 dan dua bulanan menguasai HSK 2 (memahami tapi belum ambil tes). Sayangnya aku mandek lagi di HSK 3 sekitar setahunan ...

Aku lagi berusaha menemukan hasratku lagi sih sejujurnya ini. Lagi berusaha menciptakan alasan, suasana, dan segala hal yang akan membantu aku menguasai bahasa hosyang-hosyang ini, Well, sejujurnya aku lumayan suka banget belajar Mandarin ini. Seru ternyata! Aku jadi merasa pinter. Dan emang ini bahasa yang unik sih. Semua aksara hanzi ada filosofinya. Yah, pokoknya keren aja deh. Aku sangat menikmati proses dan sensasi yang aku rasakan dari tahu jadi "wow aku mudeng". It feels amazing!

Dari dua cnontoh itu, aku bisa melihat pattern atau pola dimana aku ini adalah manusia yang sangat intrinsik. Banyak banget hal dalam hidupku yang motivasinya adalah untuk diriku sendiri. Harus dari dan untuk diriku sendiri. Alasan dari luar bener0bener ngga mempan di aku. Aku ngga tau apakah it's good or not ya, tapi aku merasa aku anaknya sangat aku banget. Apa untungnya buat aku? Apa guna jangka panjangnya? Manfaatnya? Biar apa? So what? Menyadari ternyata melakukan sesuatu untuk orang lain atau untuk memenuhi dan memuaskan ekspektasi eksternal sangat bukan aku banget. Aku ngga tau apakah cara hidup ini bener atau engga tapi ini adalah kesadaranku.

Aku sadar sih semua yang ada di dunia ini sebaiknya ada di zona abu-abu. Bukan yang ekstrem condong ke kanan atau ke kiri, ke baik atau buruk, ke kotak hitam atau putih, tapi yaa ... Aku masih belajar untuk berusaha menyeimbangkan hidupku. Just let me try!

Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

the best micellar water so far!