Membicarakan Diri Sendiri #6: 10 Things I Enjoy
- Aku suka berpikir. Aku menikmati proses berpikir. Tapi bukan semua hal, cuma beberapa hal aja, kaya, misal, topik yang menarik dan unconsciously, membuat aku berpikir tanpa sadar. Kayanya aku ngga pernah berenti berpikir deh. All of sudden, ketika aku berhenti mikir, otakku rasanya kaya rumah kosong yang berdebu dan banyak sarang laba-labanya. Nah, i don't like it. Jadi aku akan selalu menemukan cara untuk berpikir dan menemukan hal yang menarik buat dipikir, walaupun kadah sesepele menyipitkan mata dan ngeliatin lampu di atas, terus mikir, "Kenapa ada lampu yang dibentuk ulir?" "Gimana cara mereka bentuknya?" dll.
- Aku suka makan makanan tidak sehat. Misalnya mie instan. Actually bukan karena it is mie instan, tapi aku spesificly, suka mie. Yang aku suka dari mie aalah proses makannya yang *slurpppp*. Jadi sebenernya mie nya polosan di rebus doang pun aku suka.
- Tempe. Oh. My. God. Kalo aku bisa, i want to marry tempe. Tempe adalah my kind of food. Enak, hambar, bergizi, dan murah. Tempe bisa jadi apa aja. Digoreng bisa, dikukus bisa, dipanggang juga i think, bisa. Yang belum pernah tau cuma tempe rebus dan im not planning to try. Tempe, the amazig food you are, dimakan pake sambel kecap atau sambel kacang doang aja dia udah enak banget.
- Sawi dan kol. Aku bisa bilang aku suka banget sama awi dan kol. Karena mereka sayur gampang. Mirip sama tempe. Ga repot ngolahnya dan hambar. Jadi bisa diapain apa aja. Campuran nasi goreng? Bisa. Bakso? Bisa. Direbus doang pun enak. Aku suka yang praktis-praktis.
- Yoghurt + Oats + Madu. Aku inget dulu waktu pandemi kerjaanku setiap 5 menit sekali adalah makan oats oake yoghurt dan madu. Untungnya, waktu itu kita bikin yoghurt sendiri, jadi ngga boros. Dan, FYI, yoghurtnya enak banget! Mild, sticky, soft, no stings, plain!
- Sendirian. I enjoy being alone just me and myself. Sesimpel karena dengan begitu aku lebih bisa merasa "peace". Ngga ada orang lain yang harus dilibatkan dan dipikirkan. Call me selfish. I am.
- Planning with strategy. Aku sangat suka berencana. Bukan berencana yang "aku mau ke Korea ah tahun depan". Tapi berencana yang, "untuk mencapai ini, sebaiknya/seharusnya aku melakukan a, b, c, d, e. Jika aku melakukan A, maka kemungkinan aku akan mendapatkan output X. Jika aku melakukan B, aku akan mendapatkan output Y, dan seterusnya. Lalu dari semua output itu aku analisis dan perkirakan mana yang kira-kira paling relevan sama tujuanku sampai yang kurang relevan sama tujuanku. Lalu aku urutin lagi sesuai urutan "prioritas"nya. Misal, urutannya jadi: BCDEA. Lalu aku akan mengeksekusi rencana dengan urutan kemungkinan: 1) Sesuai rencana; 2) Tergantung situasi dan kondisi. Aku ngga merasa bisa dibilang sepenuhnya sebagai orang yang strict karena dengan tetap membuka opsi, artinya aku juga adalah orang yang cukup fleksibel. Rencana BCDEA itu cuma rencana A. Setelah urutan rencana A, ada rencana B untuk tetap terbuka sama peluang.
- Aku suka main keyboard, tapi aku bukan ahli dalam bermain keyboard. Sebagian besar kegiatanku saat main keyboard adalah nyoba-nyoba menemukan melodi. Tapi im not good at "kunci nada". So far yang aku bisa mainin adalah "Lavenders Blue", "When the Saint's Go Marching In", sama ... "Tiger ..." something.
- Musik klasik kesukaanku: 1) Claire the Lune; 2) The Dying Swan; 3) Nutcracker, Sugar Plum (Pas De Deux)
- Aku suka belajar bahasa walaupun ngga ada bahasa yang sepenuhnya benar-benar aku kuasai sampai jadi pakar. "Ngerti" aja is enough for me.