Membicarakan DIri Sendiri #4: My Future Life! (Cottagecore)
I haven't decide what to write yet. Tapi aku agak terkejut karena malam ini laptopku sangat lancar jaya PKK tanpa kelemotan sama sekali. Suspicious. Apakah terminal lucidity juga berlaku buat alat elektronik? Karena aku ngga mau laptopku tiba-tiba mati, ya. I'm not ready, don't go, Lepi. I love you!
Lalu aku baru ingat tadi pagi sebelum aku mulai belajar mandarin, aku lihat laptopku diberakin cicak :/. Ini pertamakalinya sejak 2019 laptopku diberakin cicak, sumpah.
Terus aku memikirkaan soal, apa yang bikin laptopku lemot selama ini adalah karena aku cas terus dan ngga aku matiin ya? Judge, me, fellas. Aku tahu aku salah. Soalnya semalam laptopku aku shutdown dan aku cabut chargernya terus baru aku nyalain lagi barusan. Dan untuk pertamakalinya setelah sekian purnama (sejak make Ms Teams - diuninstall), dia udah ngga lelet lagi.
---
Aku bingung mau nulis apa di sini. Aku mempertimbangkan dua opsi. Tapikan apapun yang aku tulis, selalu ada kesempatan untuk menuliskan opsi yang tidak terpilih hari ini untuk di bahas di lain hari. Kecuali kalo tiba-tiba besok pagi kiamat. Tapi kalaupun kiamat juga kayanya nulis blog udah bukan prioritas lagi. So it doesnt matter.
---
Oke, aku sudah memutuskan!
Hari ini aku mau membahas soal:
How I Picture My Future Life
Di blog-blog-ku sebelumnya seingetku aku pernah bahas soal cottagecore ini dan betapa mendambakannya aku untuk bisa menjalani lifestyle ini. Sekilas.
Cottagecore itu pada dasarnya cuma konsep gaya hidup yang intinya "make everything from scratch". Mau bikin kue? Baking sendiri. Kalo cottagecore konvensional mungkin ya mulai dari membuat gandum sendiri, panen telur sendiri, bikin butter sendiri, membuat selai dari buah yang ditanam sendiri. Pokoknya semuanya dibuat sendiri semuanya mulai dari nol.
Dengan gaya hidup yang make everything from scratch ini, otomatis membuat hidup jadi lebih selow aka slow, mindful, peace, dan sederhana. Damai. Kenapa? Soalnya jauh dari kecanggihan teknologi yang memaksa manusia bekerja lebih cepet, satset, dan wasweswos. Sederhana, kenapa? Karena praktis dan manual. Slow living, peace, and calm. Jauh dari yang namanya standar template kehidupan yang diciptakan oleh manusia yang kita nggak tahu siapa.
Aku menyadari aku mendambakan gaya hidup kaya gini karena basically aku mendambakan kehidupan yang tenang sih. Yang tenang, damai, nggak grusa-grusu, jauh dari hiruk pikuk. Aku suka kehidupan yang hening dan tenang. Bukan hening yang no sound at all, ya. Tapi yang mendengarkan suara jangkrik, less stimulus, dengar suara kodok, angin berhembus, suara air mendidih buat masak teh. Dan lain-lain. Kalo mau bahas soal "ya semua orang juga pengen kali hidup tenang". Iya, memang. Tapi tenang standarku ini beda. Sok beda. Sebagian besar orang punya standar "tenang"nya sekedar nggak ada masalah dari eksternal dan bisa dapat semua yang mereka mau tanpa susah-susah nunggu. Kalo aku pribadi, tenang versi aku adalah bener-bener hidup dengan diriku sendiri dan untuk diriku sendiri. I mean, i am my priority, gitu loh. I am my VVIP Member. Bukannya aku ngga mau hidup sama orang lain juga. Lebih ke emm, fokus dengan diri sendiri.
Aku bisa membayangkan sih hari-hariku kalau bener-bener bisa menjalani lifestyle ini: bangun tidur, panen telur, masak sarapan simpel (roti panggang, telur goreng/orak-arik/apapun). Terus setelah sarapan melakukan aktivitas lanjutan such as: nyuci baju, nyuci piring, nyiapin buat makan siang, memanen sayuran, memetik buah, memberi makan ikan, merawat sayuran, menyirami tanaman, mandi siang. Terus makan siang, melakukan hobi: menjahit, menyulam, pottery, membaca buku, dan hobi-hobi individual menyenangkan lainnya. Terus malam hari waktunya tidur, menyalakan lampu, mengunci rumah, tidur. Besok paginya lanjutin aktivitas sebelumnya. Pokoknya oh my God, damai sekali kehidupan itu sepertinya.
Mungkin kalian akan bertanya-tanya, "terus kamu mau dapet duit dari mana?"
Pertanyaan bagus. Aku berkhayal hobiku bisa di jual. Punya galeri deket rumah yang isinya adalah barang-barang jualanku. Keramik, lilin, jahitan, sulaman, baking, semuanya yang aku buat bisa di jual. Dan di khayalanku aku punya pelanggan yang mau beli barang-barang printilan bikinanku dengan harga yang lumayan sih.
Oh, dan aku punya pekerjaan tetap: Penulis.
Dari SD aku tau aku terlahir untuk menjadi penulis. Walaupun gaya tulisanku sampai sekarang masih buruk, tapi, hey, yo, Bro, sampe sekarangpun banyak yang bilang gaya bahasanya JK Rowling itu jelek banget. Tapi dia bisa kok jadi penulis perempuan terkaya sedunia. I believe in rezeki udah ada yang ngatur dan kebetulan aku tidak terlalu menganggap penting duit. Kaya, i mean, aku butuh duit tapi duit isnt my everything. Well actually it supposed to be, but yea ... gitu deh. So far aku tetep bisa bersenang-senang dengan duit cukup. Aku mengakui kok kalo duit itu mempercepat dan mempermudah semuanya tapi just dont let money controll you guys. Aku pengen kehidupan yang simpel, damai, tenang, sederhana, cukup.
Life is hard, so make it easy aja.
Manifesting, bismillah, bisa cottagecore lifestyle 2026!
Lihat tahun depan aku minimal banget 40% menjadi manusia cottagecore. (Sekarang masih less than 20% soalnya baru punya beberapa skill dasar aja. Dan belum punya rumah cottage gemes dengan halaman bisa memelihara deer itu.
Btw aku sangat ingin belajar membuat keramik deh. Tapi aku pengen punya rumah. Tapi kadang aku mikir, apakah perlu punya rumah? Bentar lagikan kiamat. Alam ini sudah jelek dan rusak, aku merasa pengen ngontrak rumah aja. Punya rumah udah bukan prioritas lagi.
Aku tuh pengen menikmati hidup tapi kadang aku merasa hidup ini bukan untuk dinikmati, tapi emang harus survival. Menikmati hidup cuma akan membuat kita terlena. Kalo kita terlena, kita lupa sama kenapa kita hidup dan ada di dunia ini karena kita jadi fokus supaya bisa terus menikmati hidup. Ini pikiran fasis ngga ya? Salah berpikirkah? Selama ini settingan berpikirku adalah, menikmati hidup itu sesekali aja, bagian dari istirahat dari "survival mode" sebagai manusia.
Cukup. Ini aja dulu. Bismillah cottagecore girlie 2026!
