myaló dalam Bahasa Yunani artinya pikiran (menurut google translate), jadi, blog ini isinya adalah pikiran-pikiran Lala, dari yang random sampe yang ga random.
Day 29: My goals for the future [30 days writing challange]
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Kebetulan aku pernah denger tentang "kalo diomongin ngga bakal kejadian" sih. Jadi aku tidak akan membahas goalsku karena aku percaya quote itu. Nyebelinkan? Iya soalnya aku udah sangat males menulis soal challange ini wle
I've spent my whole life judging Isabella Swan hanya untuk - pada akhirnya - kembali memuja her story. Lol! Actually, idk. Akukan memang punya fase-fase obsesi gitu, ya. Kadang Titanic. Kadang H2O. Kadang Twilight. Kadang it's Alice. Kadang Final Destination. I don't know how to explain, tapi clearly, It's a loop cycle of obsession gitu. And when I said, "When I love the character, I took them as my personality" , I mean it. I really mean it. Kemarin-kemarin mungkin aku sempet berada di fase Percy Jackson's Era dimana karakter favoritku adalah Annabeth Chase. Jadi aku menjadi Annabeth Chase. Lalu aku bertemu Evangelin Fox dan Jacks. Well, I love Donatella more sih daripada Eva. But I took the world's vibes as my personality in conclusion. Aku jadi cewe bunga yang suka apel. Kenapa? Ahahah, ini silly! Karena Jacks suka Eva si cewe bunga ceria dan dia suka apel. Apakah ini saat yang tepat untuk mulai mempertanyakan kepribadianku yang milikku sendiri? Is...
Selama ini, seengganya sampai aku SMA kelas 10, aku selalu ngira kalau semua orang emang punya warna sendiri dalam beberapa aspek kehidupannya. Misalnya, aku selalu punya 'warna' buat beberapa angka, huruf, kata, hari, bulan, semacam itu. Itu muncul aja gitu tiba-tiba, aku juga ngga sadar selama waktu-waktu tertentu. Paling kerasa ya cuma pas belajar aja, misal lagi belajar IPS (waktu SD) dan aku baca nama Van De Bosch. Aku lebih gampang ingat dia orang Belanda, karena namanya biru. Dan Belanda juga biru. Aku ngga tau kenapa ya. Mungkin karena huruf 'B' itu fit sama warna biru. Tapi ketika berdiri sendiri sebagai huruf 'B' kadang warnanya beda. Misalnya lagi, ketika ulangan, aku nggak suka nilai 100. Alasannya? Warnanya putih. Orang-orang nggak akan ngerti kenapa bisa angka 100 warnanya putih, tapi inside of my head, it's color is WHITE . Aku juga suka bingung sih karena kadang angka 1 itu bisa merah - ya walaupun memang paling fit sama warna putih sih - da...
Aku berani bilang kalo aku lagi jatuh cinta dan amazed sama Micellar Waternya Marina yang pink! First of all, aku udah nyoba beberapa Micellar Water. Ngga banyak tapi aku udah coba dari yang merk nya umum sampe yang merknya terkenal harganya murah. Aku akan cerita dulu tentang My "Micellar Water Journey"! Dulu, waktu SMA aku pakai Micellar Water Nivea yang ini: Aku inget harganya dulu itu hampir 50k, sekitaran Rp48000,- mungkin. Aku pakai ini dulu banget waktu SMA, saat skincare ku cuma sunscreen Emina dan lip balm baby lips/nivea blueberry lip butter. Em, review ku? Biasa aja. 7/10 lah. Kalo ditanya bersih apa nggak, kayanya sih bersih ya untuk ukuran pemakaianku pas SMA yang ga make make up dan mungkin nodanya di muka ya polusi ketemu keringet aja. Mungkin. Kaya masih ringan aja gitu kotorannya. Mungkin wkwkwk. Nah pemakaianku ini berlanjut sampai aku maba alias mahasiswa baru. Waktu aku udah mulai belajar dandan dan ke kampus dengan muka badut ku. Skincarenya ...