Day 17: ways to win my heart [30 days writing challange]


Actually, tidak ada cara untuk win my heart. Semuanya harus berawal dari aku. Nggak deng. Tapi aku bener-bener mikir kalo, tidak ada cara untuk win my heart. Tapi aku jadi mikir, emang iya?Karena lately aku merasa - menyadari - kalo ada beberapa hal yang bisa win my heart. Ini win my heart in general ya ngga cuma in term romantic relationship.

Inhale, exhale.
Mari menganalisis diri yang rumit ini.

Kalo soal maaf-maaf-an, untuk mendapatkan maafku, tidak cukup hanya dengan minta maaf. Kamu harus membuktikan ke aku dulu kalo kamu menyesal, kamu menyadari kesalahanmu, kamu berusaha menjadi lebih baik dengan berusaha untuk tidak mengulangi the same mistake. Biasanya, aku baru akan memaafkan ketika itu semua udah terjadi. Soal aku memaafkan atau ngga itu urusanku, kamu ngga wajib tau. Jadi seringnya, kalo ada orang minta maaf, aku diem aja. Aku ngga akan bilang "iya" padahal aslinya nggak. Kamu minta maaf itu sama aja kaya kamu mengajukan Surat Permohonan Minta Maaf, terus aku akan mempertimbangkan persetujuan surat disetujui atau nggak, sambil mempertimbangkan dan mengevaluasi apakah kamu udah melakukan hal-hal yang aku sebutin tadi, terus it's up on me deh aku mau maafin apa nggak. Biasanya kalo nggak sih aku ngga mau berurusan lagi sama kamu atau yang bersangkutan. Kadang aku bahkan ngga sudi melihat ataupun bernafas di sekitar orang yang aku sebelin. Aku takut ketularan jadi orang nyebelin jalur udara.

I mean, gini aja aku udah menyebalkan, gimana kalo ditambahin???

Sekali lagi, kaya yang aku bilang, maaf itu buat aku kaya JANJI. Maaf tu setara sama pernyataan, "Aku sadar aku salah, aku janji aku akan berusaha do my best untuk tidak melakukan hal itu lagi, kalau aku ingkar aku siap mendekam di neraka jahanam pojok sendiri".

Aku udah bosen banget memaafkan orang-orang yang menjadikan maaf sekedar omongan doang. Sekedar "yang penting udah minta maaf". Menyebalkan. Im sick of it. Kalau kamu ngga berniat berhenti melakukan hal 'itu', mending ngga usah minta maaf. Seengganya aku tidak mendapatkan omong kosong.


Apalagi ya? Kalo how to win my heart in general term, well, actually, ngga ada yang bisa aku tawarkan selain trust ku. Aku sangat selektif mengumbar hal-hal yang aku simpen sendiri, my complexity, my thoughts, my random-ness, my-my lainnya. I can not offer you love, ataupun special treatment, atau apapun. Love ku untuk semua. Aku sayang semua manusia yang aku anggap deseeve to be loved. Temen-temenku, orang di jalan, orang yang tidak tahu eksistensiku, tokoh-tokoh fiksi yang ada di karya seni ... I love them all. Makanya special treatment satu-satunya yang bisa aku offer adalah trust ku. Jadi inti dari how to win my heart adalah ... dapatkan trustku. Tapi gimana cara dapetin trust ku?

Ya rahasia lah. Intinya jadilah diri sendiri biar aku ngga merasa pusing harus nebak-nebak. Karena, ketika aku pusing, aku milih berhenti mikir. It's not that worth it. Mendingan aku belajar excel!

Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

the best micellar water so far!