Ngomongin Darren Shan


"College, job, family, college, job, family, college, job, family, IT'S NOT THAT HARD"

Waktu aku kelas 4SD, aku pernah nonton sebuah film yang sejujurnya agak triggering buat aku, judulnya Cirque Du Freak. Aku dulu nontonnya kalo nggak di RCTI, Trans TV, ya di Global TV. Waktu itu iklannya beberapa kali seliweran dan aku, sebagai tipe manusia yang 'merasa terpanggil', mencatat dalam hati, "aku mau nonton film ini". Betul aja, aku kebetulan belum mengantuk waktu film ini tayang. Aku juga ngga nonton dari awal, alias sepotong-sepotong buat bagian awalnya.

Singkat cerita, Cirque Du Freak ini menceritakan tentang dua anak SMA, Darren sama temennya yang diem-diem menyelinap dari rumah di malam hari buat menonton "Cirque du Freak" alias "Sirkus Orang Aneh". Dari awal film pun udah digambarin betapa monotonnya 'dunia' kehidupannya Darren. Orang tuanya adalah orang-orang normal yang template, tipikal orang tua yang, "kamu harus sekolah yang pinter, kuliah, terus kerja, nikah!" gitu. Begitupun lingkungan sosialnya Darren mulai dari temen-temen sekolah, guru, saudara, semuanya, kecuali sahabat terdekatnya (yang aku lupa namanya siapa), yang diperanin sama Josh Hutcherson. Sebut aja karakter ini si B.

Si B ini anaknya berandalan banget dan beda dari dunia normalnya Darren. Si B suka bolos, keluarganya berantakan, kehidupan sekolahnya ngga jelas, suka ngajak Darren berulah, dan dia percaya vampir. Si B ini juga lah yang maksa Darren buat menyelinap malem-malem buat dateng ke Cirque Du Freak. Si B adalah jenis anak yang dianggap "mengganggu" sama orang tuanya Darren.

Sebelumnya aku sempet nyinggung soal Cirque Du Freak ini cukup triggering buat aku. Awal mulanya sejak saat Darren sama si B mau beli tiket masuk ke sirkus tapi penjaga tiketnya nggak ada. Waktu Darren ngrogoh-rogoh loket tiket, dia malah digigit sama makhluk kecil yang buat aku versi kelas 4SD sih ketakutan ya. Tapi aku tetep nonton. Sampai di dalem, mulai lah keajaiban sirkus yang menampilkan orang-orang aneh ini. Dari anak Ular, manusia tuinggi, macem-macem deh, sampe ada satu scene, manusia serigala yang makan tangannya salah satu penonton, tapi magically tangannya bisa tumbuh lagi. Itu lumayan berkesan buat aku karena aku sangat takut melihat luka potong, naudzubillahimindzalik.

Sampe puncaknya adalah ada satu laki-laki yang menampilkan laba-laba beracun namanya Mrs.Ocra atau Octa gitu, lupa. Waktu laki-laki ini tampil, si B sadar kalau, "Eh, dia vampir loh" ke Darren. Tapi Darren nggak percaya. Setelah show selesai, si B diem-diem nyamper ke si vampir ini (lupa banget namanya siapa), dan bilang kalau dia pengen jadi vampir. Terus waktu si vampir ngicipin darahnya si B, dia bilang darahnya B nggak enak, nggak bisa jadi vampir. Si B yang tersinggung akhirnya nyuri laba-laba beracun tadi dan alhasil, dia digigit laba-laba itu. Aku lupa sih dia atau Darren ya yang nyuri? Kayanya si B sih since yang resse abis nih si B. 

Blablabla, si B keracunan dan sekarat, sementara itu Darren kaya ngga mau kehilangan temennya jadi dia nyari si vampir dan bersepakat sama si vampir supaya si B diselamatkan. Bayarannya, Darren menawarkan diri jadi vampir juga, jadi setengah vampir buat ngelindungin peti matinya si vampir tadi. Udah deh. Akhirnya si B sembuh, tapi Darren dan si vampir memalsukan kematiannya Darren seolah-olah bunuh diri, tapi di tengah malem kuburannya Darren dibongkar buat dibangkitin lagi.

Huh, ceritanya masih panjang tapi jujur, ini film yang lumayan berkesan buat aku sih. Sampe sekarang aku masih suka repeat filmnya karena sangat bisa dinikmati (apalagi Darren-nya cakep). 

Akhir-akhir ini, aku kaya, somehow, my brain kaya recalling memory waktu si Darren bilang, "College, job, family, college, job, family, college, job, family, IT'S NOT THAT HARD" ngikutin bapaknya, waktu dia dimarah-marahin karena bolos kelas bareng si B. Kaya random aja gitu memori itu naik ke permukaan ingatan di tengah-tengah aku lagi main game. Silly. Tapi ya itulah alasan aku nulis ini. Ngga jelas kan?

Btw, aku mau nambahin sekalian kalo aku suka banget (dulu) sama karakter Darren yang tipikal anak baik-baik, adem ayem, safe zone banget, tiba-tiba dai berani buat keluar dari zona nyaman dengan cara yang sangat ekstrem yaitu langsung wus, berubah jadi vampir, pura-pura mati, dan bener-bener cut off hubungan sama semua orang di masa allunya untuk melanjutkan hidup dia as setengah vampir. Dan ajaibnya lagi, motivasi utama dia untuk memutuskan keputusan seekstrem itu adalah apa??? Demi nyelamatin temennya. Orang lain. Aneh banget atau baik banget??
Maksudku, aku mungkin akan bisa mengerti kalo motivasinya ada hubungannya sama hidup-mati nya dia atau keluarganya. Tapi ini temennya. Secara nggak langsung menyampaikan kalau Darren adalah teman yang sesayang itu sama temennya, iya nggak sih? Dia menggadaikan kehidupan 'aman'nya demi kehidupan seorang teman yang lebih ke 'beban' daripada teman. Atau mungkin, Darren sebenernya pengen cabut aja dari zona nyaman dia? Hmm. Jadi mikir.

Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

the best micellar water so far!