Melangkahi Kecemasan

Karena besok aku akan melalui beberapa proses rekrutmen yang rupanya sekarang membuat aku cemas, aku jadi inget pengalaman psikotesku yang pertama, yaitu waktu aku akan masuk SD.

Psikotes paling suci karena aku nggak belajar sama sekali. Aku cuma berdiri, datang, sampai, mengikuti instruksi apa adanya. Nyontek dikit, jujur. Tapi bener-bener tanpa persiapan.

Sementara itu, semakin besar aku, semakin pencemas aku, rasanya ngga ada psikotes maupun ujian yang bener-bener polos dan suci yang tanpa persiapan, semuanya dilakukan dengan persiapan yang membuat ujian itu tidak sesuai fungsinya(?) Nggak pure dan apa adanya. Dibuat-buat.

Sebenernya bisa jadi ini miskonsepsi, sih, tapi karena sebutannya test, ujian, bukannya fungsi seharusnya adalah untuk menguji kemampuan kita? Agak salah bukan sih kalau sebelum take the test, kita belajar dulu? Ya nggak salah juga sih karena pada dasarnya aturannya, mampu sebelum ujian dilaksanakan. Tapi ... paham ngga sih maksudku? Tapi yaudah deh mungkin ini cuma pemikiran seseorang yang lagi anxious mencari-cari pembenaran untuk melangkahi kecemasannya.

Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

the best micellar water so far!