Legendary (belum selesai banget)

Namun sebagian dirinya merasa sudah ditakdirkan untuk menemukannya.

"Apa yang selalu kukatakan padamu soal masa depan?" "Setiap orang memiliki kekuatan untuk menuliskannya sendiri."

Tella sudah cukup banyak mencium laki-laki untuk tahu bahwa apa pun yang dikatakan seorang lelaki sebelum atau persis setelah menciumnya sama sekali tidak dapat dipercaya.

"Kita bisa saja mati dalam kapal karam, tapi kalau kita membiarkan ketakutan menghentikakn kita, kita tidak akan pernah meninggalkan pulau ini lagi.

"Aku sedang jadi orisinal" 

... menyatakan bahwa dia melakukan sesuatu demi kebaikan seseorang adalan cara untuk membenarkan sesuatu yang salah.

"Terlepas dari apa yang kulakukan saat Caraval, aku tidak suka membohongi kakakku". "Tapi sulit berhenti begitu kau memulai." "Apa kau seperti itu? Terlalu sering berbohong sampai-sampai kau tidak bisa mengatakan yang sebenarnya?"

"Hati-hati. Para peramal tidak seperti kita. Mereka melihat dunia apa adanya dan terkadang mereka mencoba mewujudkan apa yang mereka inginkan alih-alih apa yang seharusnya terjadi."

Karena itulah cinta sangat berbahaya. Cinta mengubah dunia menjadi sebuah taman, begitu memperdaya hingga mudah sekali melupakan bahwa kelopak mawar lekas berubah wijid seperti perasaan, pada akhirnya mereka akan layu dan meti, tidak menyisakan apapun selain duri.

Begitu diramalkan, masa depan tersebut akan menjadi makhluk hidup yang akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan diri.

"Sayangnya, sudah terlambat. Lain kali, jangan semudah itu menyetujui sebuah kesepakatan."

Tella jujur saat mengatakan kepada Julian bahwa dia tidak suka membohongi kakaknya. Sayangnya, itu tidak selalu mencegahnya berdusta

"Scar, aku tidak tahu apa yang kau pikirkaj, tapi sumpah, tidak ada apa-apa antara aku dan Dante. Kau tahu bagaimana perasaanku soal lelaki yang lebih cantik daripada aku."

Tella seolah mendengar lelaki bangsawan itu mendengus, mungkin karena Tella tampak terkesima. Namun, Tella tidak peduli. Bahkan merasa kasihan kepada lelaki itu karena tidak bisa menghargai keindahan di depan mata.

... tetapi mungkin lebih baik tidak menumpuk kebohongan di atas kebohongan lain atau semuanya akan ambruk.

Ada lebih banyak hal untuk dinikmati dalam hidup selain bermain aman.

Orang-orang mengucapkan kata maaf dengan sangat mudah, seakan kata itu tidak lebih berharga daripada janji tembaga. 

"Setiap cerita yang bagus membutuhkan penjahat"
"Tapi, penjahat terbaik adalah mereka yang diam-diam kau sukai dan ennekku selalu mengatakan Legend adalah penjahat di Caraval."

"Kalau permainan ini memang nyata, apakah artinya semua hal di antara kita juga nyata?" "Pertanyaanmu harus lebih spesifik"

"Aku kecewa, Donatella. Kupikir aku adalah temanmu, tapi bukan hanya kau terlambat, sekarang kau berusaha melarikan diri dariku."

Tella mengabaikan ironi yang muncul. Dia menghubungi lelaki itu untuk membantunya melarikan diri dari penjara yang diciptakan ayahnya, dan sekarang Jacks menuntunnya ke depan terali baru.

Badai es pun lebih hangat daripada caranya mengamati Tella.
"Aku pernah mendengar janji seperti itu sebelumnya, tapi merekka selalu berdusta."

"Kau berani mempertanyakanku saat kaulah yang gagal memenuhi janji?"

"Kunci tipuan seperti ini adalah dengan melupakan bahwa ini hanya sandiwara. Undang kebohongan untuk bermain hingga kau begitu nyaman dengannya dan merasa itu aalah kenyataan."

Jika dia tidak berengsek, mungkin Tella akan penasaran apakah Jacks terasa seperti apel yang terus digigitinya ataukah sesuatu yang berbahaya.

Telle berpura-pura bahwa cinta adalah tempat yang ingin dikunjunginya, untuk mencicipi senyuman menggoda.

"Aku hanya ingin tahu apakah kau akan memikirkanku dengan cara berbeda setelah ini." Kemudian, dia mencium Tella. 

"Aku membencimu," bisiknya.

Tella ungkin bisa dijuluki banyak hal, tetapi dia jauh dari definisi konyol atau tidak berharga atau label apa pun yang senang disematkan orang-oranf hanya karena dia masih muda dan seorang perempuan. Tella dengan senang hati berpikir bahwa dari situlah kekuatannya datang.
Dia tegas. Dia pemberani. Dia cerdik. Dan dia akan keluar dari sini dengan kemenangan - tidak peduli apa pun risikonya.

Ciuman dimaksudkan untuk sementara, momen kenikmatan yang singkat tetapi sangat indah.

... perasaan mendamba, cara Jacks membuat Tella merasakan seakan dialah satu-satunya manusia di bumi yang diinginkan lelaki itu, tujuan pencarian Jacks hingga rela menghabiskan keseluruhan eksistensi yang dia miliki. Pada momen tersebut, dia berhasil melupakan fakta bahwa dia telah ditinggalkan ibunya dan berkali-kalli menderita di bawah siksaan ayahnya, karena Jacks membuatnya merasa bisa menggantungkan harapan kepada laki-laki itu selamanya. Itu mungkin adalah dusta paling meyakinkan yang pernah dia dengar.

"Sampai saat itu, Cintaku, cobalah agar tidak mati."

Iblis adalah kata yang terlalu menarik untuk menggambarkan lelaki itu.

"Kenapa kau tidak membiarkanku menolongmu?" "Mungkin aku tidak menginginkan pertolonganmu."

Semuanya begitu indah, bagaikan harta karun dari mimpi buruk yang magis, seperti Jacks.

"Itulah yang kuinginkan, seseorang yang akan memberiku sebagian dirinya alih-alih secarik kain."

Ada banyak lelaki tampan di dunia ini, tetapi Tella yakin tidak satu pun dari mereka bisa dipercayakan dengan sesuatu yang serapuh, atau seberharga, sebuah hati.

Hal yang dilakukan Julian untuk mempertahankan Scarlett justru menjadi hal yang memisahkan meeka.

"Kuharap kau benar," kata Scarlett. "Tapi Julian berjanji tidak akan berbohong kepadaku padak akhir Caraval, dan dia bahkan tidak bisa menepati sumpah itu meski hanya untuk sehari."

Dia juga tidak mau membuatkan pilihan untuk Scarlett.

NAmun, dia ingin menyelamatkan ibunya, dia ingin melihat ibunya lagi secara langsung, untuk mencari tahu siapa dia sebenarnya dan mengapa dia perigi.

Namun hanya ada sedikit agama yang memperlihatkan bahwa mereka benar-benar meyakini kekuatan yang lebih tinggi. Beberapa praktik spiritual yang diamati Tella lebih tampak seperti pertunjukan untuk memunculkan gaid=rah dan membujuk para tamu untuk mengosongkan saku mereka.

Orang jarang saling menatap untuk waktu yang cukup lama. Ada sesuatu yang sangat intim tentang hall itu dibanddingkan bersentuhan.

Potongan-potongannya terlalu cocok untuk tidak dilanjutkan.

Atau barangkali Tella bersikap terlalu dramatis.

Saudara seharusnya saling mendukung, bukan menjatuhkan

... harapan datang dengan harga yang harus dibayar, ...

Legend memanipulasimu, memandumu ke sebuah jalan hingga akhirnya satu-satunya pilihan yang tersisa adalah jalan yang dia inginkan."

Namun, Tella tidak memercayai pilihan yang mustahil. Dari pengalaman yang dia miliki, satu jalan selalu jauh lebih butuk daripada yang lain.

Tapi, ingatlah Nona Dragna, Caraval bukan sekedar mengenai petunjuk-petunjuk. Kakakmu menang bukan karena menyelesaikan teka-teki mudah. Dia menang karena apa yang rela dia korbankan untuk teka-teki itu, dan apa yang rela dia korbankan demi bisa menemukanmu."

Kenapa Scarlett menyimpan rahasia ini?
Karena Tella tidak pernah bertanya.

"Crimson," ujar Julian memohon, "Tolonglah, aku melakukan segala hal yang kubisa untuk menjagamu."
"Mungkin itulah masalah kita," kata Scaarlett. "Aku tidak mau kau berusaha 'menjagaku'. Aku ingin tahu siapa kau sebebnarnya."

"... aku mulai berpikir bahwa dia akan mengatakan apa pun untuk mempertahankanku."
"Setidaknya kau tahu dia memedulikanmu."
"Tapi, apa dia bersungguh-sungguh?" Air mata kembali mengalir di wajah Scarlett. "Saat kau benar-benar menyayangi seseorang, bukankah kau seharusnya jujur, meskipun itu artinya kau akan kehilangan orang tersebut?"

"Kenangan membebani kita lebih dari yang kita sadari."


Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

the best micellar water so far!