Finale - sebelum bab 7 blm
"Jadi, kau tidak akan memaafkanku perihal itu?"
"Kau belum minta maaf."
Dia ingin memaafkan lelaki itu.
Sayangnya, keterpikatan sama seperti asmara - fantastis selagi berlangsung, tetapi niscaya berakhir. Padahal Tella masih menginginkannya.
Namun, satu hal yang tidak Legend katakan adalah permintaan maaf karena sudah menyakiti Tella.
...
7
Scarlett dan Julian tidak bisa hanya berteman. Yang Scarlett butuhkan dari Julian lebih daripada pertemanan. Jika itu juga tidak bisa, Scarlett ingin Julian melepaskannya saja.
""Aku sudah bertemu ayahmu dan aku kesulitan memercayai siapa saja yang mau-maunya menjalin kesepakatan dengan ayahmu."
Menurut Scarlett, mustahil Nicolas membuatnya patah hati. Julian sudah membuatnya patah hati dua kali dan, kalaupun Julian tidak sengaja, Scarlett ujung-ujungnya pasti akan patah hati lagi gara-gara dia.
Yah, mungkin justru itulah intinya. Dalam mimpi, Legend adalah seseorang yang Tella dambakan - seseorang yang dia pedulikan dan khawatirkan - tetapi di kehidupan nyata, lelaki itu adalah orang yang tidak boleh dipercaya.
Rasa takut adalah racun yang orang kira adalah pelindung. Membuat pilihan supaya tetap aman bisa juga berbuah petaka.
Dia tidak ingin dihibur oleh Jacks, tetapi dia setengah mati butuh dihibur.
"Kau tidak asyik sewaktu semengenaskan ini. Aku tidak bisa menyiksamu kalau kau sudah nelangsa duluan."
"Mengarungi waktu adalah langkah yang keliru, selalu."
"Memercayaimu juga keliru. Tapi ternyata aku di sini dan kau belum menyakitiku."
"Kata kuncinya adalah belum."
Lagi pula, nyaman rasanya diinginkan seperti ini. Nyaman rasanya, merasakan hasrat alih-alih kepedihan.
Dia mungkin pembohong dan penjahat, tetapi dia membuat kedua peran itu menjadi sangat terhormat.
Namun, jika kini Tella mengambil jalan yang mudah, akan jauh lebih sulit untuk menempuh jalan yang memang dibutuhkan.
Tidak ada yang bisa menyamai cinta seorang saudara.
Kasih sayang Scarlett mengingatkan Tella bahwa sekalipun beberapa luka tidak akan pernah sembuh, beberapa ikatan justru bertambah kuat.
... dusta yang ingin orang-orang percayai.
Kami mungkin tak memiliki yang kau cari, tapi kami memiliki yang kau butuhkan
Dia ingin meyakini bahwa Legend tidak akan membuatnya patah hati. Dia ingin meyakini bahwa Legend tidak akan memanipulasinya, bahwa dia adalah pengecualian bagi lelaki itu. Namun, siapa tahu Legend memang tidak bisa membuat pengecualian. Mungkin saja Legend telah mengkhianati semua orang yang pernah dia istimewakan, yang pernah dia anggap sebagai pengecualian.
"Aku ingin merasakan cinta dalam segala bentuknya. AKu dulu takut akan cinta, tapi sekarang, menurutku cinta adalah sebentuk kekuatan magis juga. Cinta menjadikan segalanya lebih kemilau, menjadikan orang yang merasakannya lebih kuat, melanggar aturan yang semestinya tidak ada. Cinta tidak ternilai."
Jika dia bersungguh-sungguh menganggap dirinya tidak memiliki hati, mungkin dia bukannya tergoda untuk mencintai Tella. Mungkin dia hanya inngin menguasai Tella.
"Aku tidak perlu berpikir masak-masak. Terkadang kita langsung tahu, begitu saja."
"Aku memilihmu, Julian, dan aku berjanji akan selalu memilihmu dan selalu mencintaimu. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku, sehingga bahkan setelah jantungku berhenti berdetak, sebagian dari diriku akan tetap mencintaimu selamanya."
"Aku tidak meminta kalian untuk memberiku izin. Ini pilihanku, bukan kalian. Jadi, aku cuma meminta kalian agar tidak menghentikanku."
"Apa kau yakin sekarang tidak mau egois dan mempertimbangkan untuk menyelamatkan dirimu sendiri?"
"... aku harap kau bisa membicarakan berbagai hal denganku, alih-alih langsung memberitahuku bahwa kau sudah membuat keputusan."
Dia maklum bahwa manusia terkadang membuat kekeliruan dan tinggal berusaha lebih baik saja lain kali. Namun, Tella takut jika kali ini Scarlett mengambil satu langkah keliru saja, maka tidak akan ada lain kali.
Dia tidak ingin mengingat betapa dia memohon-mohon kepada Legend agar mencintainya tepat sebelum lelaki itu tebunuh.
aku ingin memilikimu terkesan posesif alih-alih romantis.
"... dan, kalau kau adalah orang yang penting baginya, dia akan memastikan supaya kau merasa lebih penting daripada siapapun di dunia ..."
"Setiap orang harus mengambil keputusan sendiri."
"Jangan cuma balas mencintainya, Julian, perjuangkan dia setiap harinya."
"Tidak ada yang tahu pasti apa yang mereka peroleh atau mereka serahkan."
"Lagi pula, tidak baik apabila kita terlalu banyak tahu tentang masa depan."
Begitu besar kasih sayang Paloma sehingga dia rela melakukan tindakan yang memang dibutuhkan.
Tidak ada yang mau melewati keabadian di dalam kurungan.
"KAu sedang jatuh cinta dan itu membuatmu jadi gegabah."
"Cinta memang merepotkan. Cinta tidak mudah diatur. Tapi karena itulah cinta memiliki kekuatan yang dahsyat. Cinta adalah perasaan yang tak dapat dikekang. Mencintai berarti memedulikan nyawa orang lain lebih daripada kita menyayangi nyawa sendiri."
Yang cukup tidak akan pernah cukup bagi Tella. Dia menginginkan cinta yang layak diperjuangkan, tetapi kaum kekal tidak bisa mencinta.
"Tapi, aku sekarang menyimpulkan bahwa sesungguhnya yang lebih aku cintai adalah bayanganku mengenai dirimu, bukan kau yang sejati."
Dia tahu, bahwa jika dia bisa menyampaikan seluruh isi hatinya sekarang, dia tidak akan perlu melalui ini lagi.
Langkah-langkahnya penuh kepercayaan diri yang dicari-cari sebagian orang seumur hidup dan tak kunjung mereka temukan.
"Aku lebih kuat dari yang orang kira."
"Dia sudah pernah memaafkanku. DIa akan memaafkanku lagi."
Tella tidak meragukan sedikit pun bahwa Jacks menginginkannya, tetapi menginginkan tidak sama dengan mencintai ...
"Cuma karena sesuatu itu nyata, bukan berarti kita bisa memercayai kehadirannya."
"... Dia tidak membutuhkanmu untuk menyelamatkannya. Tidak dulu ataupun sekarang. Kaulah yang perlu dia selamatkan."
"Aku tidak tahu apakah kau cinta sejatiku, Donatella. Aku hanya tahu bahwa itulah yang kuinginkan."
"Aku dulu gemar membayangkan bernilai atau tidaknya sesuatu berdaarkan rela atau tidaknya aku mati untuk itu. Tapi, aku keliru. Aku sekarang berpendapat bahwa hal-jal paling menakjubkan adalah yang layak menjadi tujuan hidup kita, yang layak kita perjuangkan dengan hidup kita."
"Manusia mengesankan seolah cinta adalah anugerah. Tapi, begitu manusia menemukan cinta, sentimen itu ternyata tidak kekal. Cinta semata-mata menghancurkan, sedangkan bagi kaum kami, cinta mendatangkan kematian abadi.
"Kalau kalian ke sana hanya untuk menyelamatkan satu orang, kalian tidak akan pernah bisa mengalahkan Gavriel," potong Anissa. "Kalian terus saja mengulangi kekeliruan yang sama - mengorbankan satu orang si antara kalian untuk menyelamatkan yang lain."
"Berdasarkan pengalamanku, manusia tidak suka diberi tahu bahwa aku pernah mendatangi masa depannya dan tahu dia akan mati dengan teramat mengenaskan kecuali dia menuruti perkataanku. Orang mesti membuat kesimpulan sendiri."
Menginginkan seseorang tanpa mencintai orang tersebut dapat diibaratkan sebagai rasa lapar yang tidak akan pernah terpuaskan - sekalipin kita bisa memperoleh orang yang kita inginkan dalam genggaman kita, itu tidak akan pernah cukup, sedangkan melepaskan orang tersebut justru lebih parah lagi.
"Dalam bidang pekerjaanku, kehidupan sering kali amat singkat, jadi aku tidak ingin buang-buang waktu dengan menantikan pertanyaan yang bisa dengan mudah kuajukan sendiri."
"kalau dia takut menikah atau takut kepadaku, berarti sudah waktunya untuk melanjutkan hidup."
"Marcello cuma mengira dia bisa meladeniku. Aku yakin dia ingin menaklukanku, seperti harimau dalam kurungan di sirkus, supaya bisa dia pamerkan kepada teman-temannya."
Mungkin cinta bukanlah persoalan layak atau tidak layak. Mungkin cinta adalah hadiah, tetapi sulit sekali untuk menganugerahkan cinta kepada Bintang Jatuh, sebab seumur hidup dia justru melawan cinta itu sendiri. Dia menganggap cinta sebagai penyakit alih-alih sebagai obat.