Mastermind Who Made Up Their Relationship

Ada beberapa lirik yang mengingatkan aku untuk nulis tentang mastermind of the relationship ... lirik lagunya Taylor Swift yang judulnya Mastermind.

Sejujurnya aku ngga pernah setuju kalo dalam berelasi - romantis atau relasi apapun - kita perlu menciptakan atau mengkondisikan keadaan atau situasi atau bahkan diri sendiri untuk mendapatkan entah penerimaan atau cinta atau apapun dari sosok yang kita idamkan. Just let us being us, and let the selection do their natural job, I guess?

Ketika kita jadi diri sendiri, yang cocok sama kita akan bertahan, dan yang ngga cocok akan pergi dengan sendirinya. Dan kita ga perlu buang-buang energi untuk pura-pura dan jadi orang lain untuk dapat penerimaan. Dan kebetulan, menurutku, ketika kita bisa jadi diri sendiri dengan leluasa, itu langkah pertama untuk merasa damai dalam hidup, sih.

Tapi mungkin preferensi masing-masing orang beda jadi, ya ... nggak bisa dipaksakan juga. Dan pemikiranku inipun dinamis, bisa aja berubah di beberapa waktu ke depan.

Aku meyakini dengan kita made up dan mengkondisikan keadaan untuk mendapatkan penerimaan atau apapun yang kita mau, itu sebenernya kita lagi mulai membohongi diri sendiri. Mneurutku. Kenapa gitu? Karena sosok yg kita harapkan untuk menerima kita itu menerima kita bukan apa adanya kita tapi, kita yang lain. Yang bukan kita. Udah kitanya ngga nyaman sama diri sendiri, kita dapat penerimaan yang sifatnya semu, kita juga bohongin orang lain dan diri sendiri. Aku tidak melihat sebuah keuntungan di situasi itu. 

Aku selalu percaya sama, apa yang emang, ya bakalan. Jadi aku merasa nggak perlu terlalu effort dalam melakukan sesuatu (nggak juga sih, dalam hal tertentu aku bisa sangat all out) - tapi dalam konteks berelasi, aku nggak mau terlalu effort, apalagi kalo tujuannya untuk mendapatkan sebuah penerimaan. Aku merasa kesulitan menjadi palsu. Walaupun kadang juga aku jadi bodoh dan sepertinya emang tendensi untuk disukai itu mengalir dalam genetik manusia sejak masa Nabi Adam, jadi kadang aku juga menjadi bodoh dan melakukan hal-hal yang bukan aku. Dan saat melakukan itupun aku sadar kalo, "wah, aku palsu. relasi ini tidak sebaiknya dipertahankan. this is just not for me"

Jadi aku menganggap, titik dimana aku berubah dengan tujuan untuk mendapatkan penerimaan sebagai suatu sign kalo this relation is not made for me. And this person isn't my people. Beda cerita kalo aku berubah karena aku memang merasa ada yang salah dan - intinya aku berubah untuk diri sendiri dan demi kemaslahatan orang umum, bukan orang lain yang spesifik. Kira-kira kaya gitu.

What if I told you none of it was accidental?
And the first night that you saw me
Nothing was gonna stop me
I laid the groundwork, and then just like clockwork
The dominoes cascaded in a line
What if I told you I'm a mastermind?
And now you're mine
It was all by design
'Cause I'm a mastermind

What if I told you none of it was accidental?
And the first night that you saw me I knew I wanted your body
I laid the groundwork, and then just like clockwork
The dominoes cascaded in a line
What if I told you I'm a mastermind?
And now you're mine
It was all my design
'Cause I'm a mastermind

Aku menyadari kalo di lingkunganku masih banyak banget yang memalsukan diri, bikin strategi, effort segala macem untuk mendapatkan apa yang mereka mau - spesifiknya, orang. Aku nggak bisa menghakimi, judging, karena yah, aku bukan manusia bijak yang akan tau mana yang harus dilakukan dan yang nggak, yang bisa tau mana yang baik atau memperburuk untuk kedepannya. Aku cuma akan melakukan apa yang aku pikir benar dan baik untuk diriku sendiri, dan sekiranya ngga merugikan terlalu banyak orang. Itu aja sih.

Closing statement?
Aslinya masih banyak yang mau aku tulis tapi, terlalu banyak, hehe

Selamat pagi,
dari aku yang pada pukul 00.49 ini masih di UPT Perpustakaan Undip sekedar buat me time, karena aku terlalu lelah dan cape di kosanku.

Soon, aku akan nulis lagi, xixi, XOXO, Love, Kitty - Lala

Postingan populer dari blog ini

My Twilight Girlie Era Is Back!

Synesthesia Experience : Grapheme Synesthesia

the best micellar water so far!