Kenapa Kita Harus Menikah?
Di umur yang masih 20 tahun ini, aku seringkali kepikiran tentang pernikahan. Sebenernya udah sering kepikiran dari umur 19an sih atau 18. 19 aja deh. Aku sering mikir kaya, "Kalo aku memutuskan untuk menikah, kenapa aku memutuskan untuk menikah?" "Apa yang bikin aku yakin kalo seseorang itu akan jadi partner semur hidup aku?" "Kualifikasi apa yang aku harapkan dari seorang pasangan?" "Pernikahan kaya apa yang mau aku jalani nantinya?"
Dengan memikirkan soal pernikahan, bukan berarti aku udah siap atau kepengen menikah ya. Aku cuma mulai berpikir aja, selain karena emang penasaran, sekaligus buat prepare.
Nah karena banyaknya pertanyaan dan jawaban yang ingin aku ketahui, aku nanya dong ke orang-orang di sekitarku. Kaya, nenek dari Papa, nenek dari Mama, Mama juga. Yang aku tanyain juga sekitaran, apa yang bikin kalian yakin/tau kalo 'dia' adalah jodoh kalian? atau Apa alasan kalian menikah?
Jawabannya sangat simpel dan bukan jawaban yang memuaskan buat aku. Ada yang bilang karena udah waktunya, karena semua orang pasti menikah, karena suka, karena cocok, karena diajak nikah, karena blablabla. Kalau kalian jadi aku apakah jawaban semacam itu jawaban yang memuaskan?
Buat aku, dari semua jawaban itu, aku menilai kalau mereka menikah tanpa tahu esensi dari pernikahan itu sendiri. Sok tau banget ga si aku?
Maksud aku gini, nikah itu komitmen seumur hidup. Kamu akan menghabiskan sisa hidup kamu sama orang itu. Masa kamu ga merencanakan matang-matang?
Ya kan orang harus menikah! Kenapa? Kenapa harus menikah? Apa yang terjadi kalau seseorang memutuskan untuk ngga nikah?
Ketika ada orang yang nanya, kenapa ngga menikah? mungkin bakal seru kalau dijawab, kenapa kamu tanya?
Kalau aku menikah, aku pengen pernikahan itu yang seru dan ngga bosenin. Aku ngga akan mengharapkan rasa suka atau cinta atau ketertarikan yang sama kaya ketika orang lagi pendekatan atau penasaran. Khususnya yang berkaitan sama fisik, karena fisik bakalan berubah. Aku mengharapkan pernikahan yang terbuka antara semua pihak, baik pasangan, maupun anak - kalau mau punya anak. Aku mau dalam pernikahanku terjadi banyak diskusi, dalam banyak hal. Jadi keseruan dan ketertarikan itu diciptakan oleh satu frekuensi yang sama. Bukan soal penampilan fisik lagi.
Aku ngga tau apakah ini mungkin, tapi aku berharap ini mungkin.
Terus aku juga mikir, kok ada ya, pasangan yang saling mengasihi sampe tua? Contoh aja Isidor dan Ida Straus, salah satu penumpang Titanic. Ketika si Ida tahu kalau Isidor ngga bisa naik ke sekoci dan pasti meninggal, dia loncat dari sekoci buat naik ke kapal lagi dan balik lagi ke Isidor. Kalau di deleted scene di film-nya, si Ida bilang, "Aku sudah melalui banyak hal bersamamu. Dan aku tidak mau melalui hal lain tanpamu."
Dari situ aku mikir, mungkin, waktu muda mereka memang punya ketertarikan fisik. Tapi pastinya setelah menjalin hubungan, bonding mereka juga bagus. Mereka udah melalui banyak hal berdua. Dan hal-hal itu mungkin bagian dari perkembangan diri mereka gitu. Saling suport satu sama lain, berbagi rasa dan pengalaman, berbagi pikiran. Jadi kesannya seolah-olah, "yang bisa ngerti aku cuma dia". Nangkep ngga? Ini yang bikin orang merasa terikatkan?
Terus aku juga mikir, kalau misal pasangan menikah, apakah hidup mereka jadi milik mereka berdua? Ngga dong. Mereka tetep dua individu dengan dunia mereka masing-masing. Cuma karena mereka berkomitmen, sebagian dunia mereka jadi nyatu. Kaya diagram venn.
